Overthinking sering dianggap sebagai hambatan, tapi dalam dunia programming, ia bisa jadi tanda kepedulian terhadap kualitas. Ini refleksi saya tentang bagaimana mengelolanya agar jadi kekuatan, bukan kelemahan.
Unit testing sering dianggap sepele, padahal fungsinya krusial untuk menjaga kualitas kode. Dalam tulisan ini, saya mengibaratkan unit test seperti bulu hidung—tidak menarik, tapi menyelamatkan.
Deploy aplikasi Next.js ke VPS pake Docker, dari mulai nyiapin folder, bikin Dockerfile dan docker-compose, sampai aplikasinya bisa jalan di server. Buat yang pengen akses lewat domain sendiri dan HTTPS, ada juga bagian opsional pakai Traefik. Cocok banget buat kamu yang pengen setup Next.js di VPS dengan cara yang rapi, aman, dan siap production.
Setup Traefik di VPS sebagai reverse proxy sekaligus penyedia SSL otomatis menggunakan Lets Encrypt. Kamu akan menyiapkan struktur direktori di /var/www/traefik/, membuat tiga file penting (traefik.yml, docker-compose.yml, dan acme.json), lalu menjalankan Traefik sebagai container Docker dengan konfigurasi yang mendukung dashboard dan koneksi aman (HTTPS). Traefik juga akan digunakan untuk mengatur routing aplikasi lain secara otomatis berdasarkan domain dan label di Docker.
Secara konsep, transaksi akan dikatakan berhasil apabila semua transaksi di tabel yang dilibatkan berhasil, dan ketika terdapat satu proses gagal, maka semua transaksi harus dibatalkan.
Memulai masuk lagi ke dunia pemrograman dengan minimnya pengalaman menulis kode, yang ada dipikiran saya hanyalah yang terpenting adalah aplikasi dapat berjalan dan tidak error, sehingga banyak hal teknis dan non-teknis yang tidak menjadi perhatian saya.
Apapun bahasa pemrograman yang kamu pilih, yang harus kamu lakukan nantinya adalah memahami konsep pemrograman, memahami struktur data dan juga pattern saat belajar pemrograman.