- Diterbitkan
Kesalahan Saya Saat Awal Ngoding
- Authors
- Nama
- Idhamsyah
- @Syahdham
3 min read
Saya mungkin salah satu dari sekian banyak mahasiswa yang merasa salah memilih jurusan saat kuliah. Gimana tidak, semester satu bertemu dengan mata kuliah bahasa pemrograman I (satu), langsung menyerah karena kebingungan, belum lagi mata kuliah yang berhubungan dengan pemrograman yang lain.
Setelah lulus kuliah, saya bekerja di bidang yang jauh dari pemrograman sampai akhirnya karena satu dan lain hal saya kembali ke dunia yang saya tidak benar-benar kuasai pada waktu itu.
Memulai masuk lagi ke dunia pemrograman dengan minimnya pengalaman menulis kode, yang ada dipikiran saya hanyalah yang terpenting adalah aplikasi dapat berjalan dan tidak error, sehingga banyak hal teknis dan non-teknis yang tidak menjadi perhatian saya :
1. Tidak konsisten dalam menulis baris kode
Hal sederhana yang sering tidak diperhatikan adalah konsistesi dalam menuliskan baris kode, diantranya :
- Indentasi yang tidak sesuai
public function myFunction() {
for() {
if() {
}
}
}
- Tidak memberi nama
class
,fuction
atauvariable
sesuai dengan format, maksud dan tujuannya. Untuk kamu yang menggunakan bahasa pemrograman PHP, bisa melihat dokumentasi PSR (PHP Standard Recommendation) untuk mengetahui format penulisan yang sudah ditetapkan oleh PHP.
// Menggunakan nama variable yang tidak merepresentasi isinya
$asek = 'September';
2. Menulis sebuah fungsi terlalu panjang
Terkadang, menulis sebuah fungsi tidak terasa tiba-tiba sudah mencapai 500 baris, yang menjadi masalah adalah ketika saya membuka lagi baris kode tersebut beberapa minggu atau bulan kemudian, saya lupa fungsi tersebut untuk apa sebenarnya, karena terlalu banyak interaksi.
Belum lagi, ketika fungsi terlalu panjang akan sulit dibaca karena saya harus scrolling jauh ke bawah, ternyata harus scrolling naik lagi karena lupa isi dari suatu variable karena penamaan variable yang tidak jelas.
3. Mengulang baris kode yang telah ditulis
Ketika ada sebuah proses, saya menuliskan masing-masing di tempat yang membutuhkan proses tersebut, sehingga ketika ada perubahan, saya harus merubah di banyak tempat sehingga tidak effisien dan mejadi bencana apabila ada baris kode yang terlewat. Alangkah lebih baik apabila proses tersebut dijadikan sebuah fungsi yang dapat dipakai oleh banyak proses.
Masih banyak lagi kesalah yang saya buat saat awal-awal saya menulis baris kode, tapi tenang saja, sebenarnya tidak apa-apa apabila kamu masih menulis sesuatu berdasarkan apa yang kamu tahu, seiring berjalannya waktu kamu akan belajar bagaimana menulis baris kode yang mudah dibaca, tidak melakukan perulangan penulisan baris kode yang sama, seperti yang saya alami.